Rinduku pekat terpahat
Berdifusi penuhi jengkal dimensi
Mengalir deras di detak hidupku
Menggenang di telaga air mataku

Kebenamkan tasbih rindu pada sang bayu, tuk belaimu
Kusematkan takbir rindu pada purnama, tuk pesonamu
Kutitipkan salam rindu pada gemintang, tuk indah wajahmu
Kusemayamkan wangi rindu pada melati, tuk tebar aromamu

Kutatap siluet bayangmu
Agungmu berselimut aroma surgawi
Berbalut getar tasbih salam firdaus
Tak mampu kusentuh guratanmu

Ku eja ayat, lantunkan syair rinduku yang kian pekat
Menyusur bayangmu yang menyiksa
Kupintal helai demi helai sutera rinduku
Kubentuk siluet sajadah biru, tempatku tersujud memuja

Hati ini berdarah lebur dalam rindu tak berujung
Pada sejuk firdausmu
Aku lemah
Pelangi tak mempesona, aku jengah

Pada dimensiku
Kunanti getar rindumu tuk urai pekat rinduku
Sekali saja, izinkan aku
Tersujud di altarmu.... Baitullah

Di altarmu
Biarkan rinduku bermuara di pepasir surgawi
Bertasbih di lautan angin firdaus pepasir haramain
Di altar suci ini, aku memujaMu.


Jazim Naira Chand
Gresik, 06 Oktober 2010

0 Comments