Kidung ini kidung Cinta
Kulafazkan dalam genggam pesonamu
Kumau di sini saja, bersamamu
Membentang dzikir dalam pusaran Cinta
Terbasuh jiwa yg keruh, bening dan hening bersamamu
Kumau di sini saja, bersamamu
Larut dalam syahdumu
Dekap aku, erat.

Untuk seorang sahabat
Di belahan bumi yang tengah hangat

Akan tiba masa, bahwa semua yang kamu lakukan untuk orang tuamu akan berbalas surga
Baik di dunia, insya Allah di akhirat kelak.
Pertemuan kita, mungkin karena kita memiliki resonansi yg sama tentang pandangan dan tindakan kita untuk orang tua kita masing2.

Memang jarang sekali orang tua yg menuntut materi dari anak2nya, selain semua dikembalikan pada masa depan anak2nya lagi. Tapi itu bukan berarti kita mengabaikan, selapang apapun kondisi materi orang tua kita, lebih baik kita berikan apa yg mampu kita berikan
Ya, tentunya segala yang terbaik

Biarkan orang lain mencaci kita karena tindakan-tindakan diluar logika yg kita lakukan untuk keduanya.
Kita hanya perlu ingat, bahwa dulu...lebih banyak tindakan keduanya yg diluar logika, telah dilakukan untuk kita.
Lalu, pantaskah kini...ketika kita melakukan hal kecil saja masih menanyakan logika?
_____
"Orang tuamu itu sudah mapan, ndak perlu kau beri uang setiap bulan."
"Orang tuamu itu ndak perlu kau beri uang, lha seluruh hidupnya sudah kau tanggung dan urusi."
"Jangan menuruti saja permintaan orang tuamu, uang yg kau berikan selalu dipakainya untuk saudaramu yg lain! Itu ndak adil!"
"Orang tua nggak tau diri gitu, masih kau pedulikan? Nasehati! Jangan merongrong anak sendiri. Pakai logikamu!"
______

Sungguh,
Biarlah mereka bilang bahwa aku (kita) tak berlogika jika menghadapi kedua orang tuaku (kita) atau orang tua lainnya.
Biarlah mereka menertawakan magisterku hanya karena tindakanku untuk orang tuaku bhkn untuk orang tua lainnya yg memang tak kuperlukan logika.

Coba logika saja ucapan orang yg bicara ini. Hehehe
"Magister geblek, ndak bisa mikir! Ilmune muspro! Ngadepi orang tua saja ndak bisa!"
Aku, di sini dengan gelar Magister di belakang namaku, justru karena orang tuaku yg jelas juga karenaNya!
Lalu, logika management mana yg harus kugunakan untuk mengabaikan mereka?
Dan,
Kita dipertemukanNya.... dalam lingkaran yg kata mereka bahwa kita ini kehilangan logika
Padahal sesungguhnya kita tengah bertindak logis untuk orang2 yg sudah melakukan banyak tindakan tak logis untuk kita.
Sampai kapanpun, kita tak akan pernah bisa membalas tindakan Cinta tak logis dari kedua orang tua kita.
Lalu, mengapa kita perlu bermain logika hanya dalam satu hal kecil untuk orang tua kita?
Itu mungkin akan terjadi,
Jika kita tak mengenalNya.
# Aku mencitai orang tuaku.
Katanya Cinta tak perlu logika? Kenapa masih tanya?

‪#‎KalauCintaPadaPacar‬?
Barulah pakai logika! Lha masih pacar? Lha masih belum jelas? Dilamar saja tidak, pakai donk logikanya.

‪#‎ApalagiYangCyberLove‬, isinya chatting, inboxan, WAan, BBMan... ndak pernah dengar suaranya (telp lah kalau serius) ndak tau wajah aslinya (pakai video call donk....keluarin biaya) Pakai logika!

‪#‎AdaYangMarah‬?
*aku punya banyak teman maya, kalau bicara hal serius ya harus tunjukkan wajah, suaranya bahkan keluarga dan IDnya. Mengenalkan orang2 dekatnya. Lha kalau urusan bisnis? Urusan keputusan? Kerjasama? Apalagi kalau mau bicara urusan masa depan, syaratnya ya bertemu! Bahwa memang semua tidak ilusi apalagi angan2 hehehe.

0 Comments