“Mbah Kakungmu itu seorang pedagang besar di jamannya. Beliau menjadi tumpuan orang-orang desa untuk menjual barang hasil pertanian dan Mbahmu menjualnya ke kota atau keluar kota. Ternyata sekarang sebagian besar  anak-anaknya juga menjadi pedagang. Ibumu, juga kan? Tapi satu hal yang penting jika suatu saat kamu menjadi pedagang, jadilah pedagang yang jujur, Nduk.” Pesan Mbah Putri, saat aku masih duduk di bangku kuliah manajemenku.


Sebuah pesan yang kuanggap tidak ada, karena dibenakku tidak pernah terbersit sedikitpun untuk menjadi seorang pedagang. Aku cukup sadar diri, sejak kecil bukan jiwa pedagang yang tumbuh dalam diriku. masih kuingat dengan baik, Saat masih menyandang gelar mahasiswa, aku suka membuat berbagai kerajinan tangan yang hasilnya bisa membuatku menyelesaikan studiku. Aku mungkin cukup bisa mengelola sesuatu dalam artian membuatnya, mengemasnya, tapi tidak dengan menjualnya.  

Ketika tawaran demi tawaran untuk aktif di berbagai MLM yang saat itu cukup "berjaya" di masaku, tetap saja segala promosi atau apapun tidak membuatku tertarik mengikutinya. Maraknya jual beli online, juga tidak begitu membuatku untuk fokus menjalankan sebuah bisnis. Beberapa kali diminta bergabung dengan bisnis online, dengan tawaran bonus yang maha dahsyat, juga tidak membuatku bergerak mengikutinya. Aku bukan tidak suka dengan bisnis semacam ini, hanya saja sekali lagi aku cukup sadar diri dengan kemampuanku yang kurang bagus dalam menawarkan daganganku. Aku hanya merasa cukup menjadi customer

Ketertarikanku kepada dunia perdagangan online, bermula ketika membaca "tawaran" dari salah satu teman di facebook menyampaikan bahwa apa yang ditawarkan berbeda dengan bisnis online lainnya. Slogan-slogan yang disampaikan: "Belanja Online Bayar Tunai", "Now Everyone Can Shop Online" menjadi kalimat yang cukup membuatku menoleh kepada tawaran itu. 
Jika iklan kosmetik bilang "dia mengalihkan pandanganku," maka kalimat itu juga yang membuatku tertarik untuk mengenal lebih dekat. Itulah kali pertama aku mengenal Kudo Indonesia (Kios untuk Dagang Online) http://kudo.co.id/. Aku membaca informasi tentang Kudo dan semakin menarik.

Ketertarikan itulah yang mengantarku sedikit nekat ke Jakarta, sekadar untuk mengetahui secara langsung bahwa Kudo bukan bisnis abal-abal. Alhamdulillah, perjalananku ke Jakarta tidak sia-sia. Aku bertemu langsung dengan Mas Agung, COO of Kudo dan juga tau tentang apa dan bagaimana Kudo. 

Kuputuskan untuk menjalankan bisnis jual beli online ini bersama Kudo setelah aku tau tentang Kudo secara langsung. Perlahan, ketika kujalankan bisnisku bersama Kudo yang pada kenyataannya sangat mudah sekaligus menyenangkan, membuatku mengingat apa yang pernah disampaikan Mbah Putri tentang kejayaan Mbah Kakung sebagai pedagang di masanya. Mungkin saat ini akulah mimpi itu, selayaknya aku bisa menjadi seperti Mbah Kakung di eraku yang serba digital ini. 


Ingatanku menyempurna kepada sosok Mbak Kakung, terlebih saat menjelang hari kemerdekaan Indonesia. Ketika aku masih berseragam putih merah, Mbah Kakung selalu bercerita tentang kisah heroiknya pada peristiwa 10 November di Surabaya. Pun kisah lain yang mengunggunkan kecintaanku kepada negeri ini. Apapun adanya, pada akhirnya Mbah Kakung adalah sosok pahlawan dalam hidupku. Karena di tangannya pula aku ditempah tumbuh menyempurna. Tangan beliau menjadi salah satu yang ikut membentuk karakterku. 

Bicara tentang pahlawan, ya...pahlawan dalam pengertianku adalah sebagai sosok yang membawa manfaat bagi semesta. Sejenak ada yang merebak dalam nuraniku. Menggenang serumpun air mata yang penuh tanya: "Apakah aku sudah bermanfaat bagi semesta ini?Jika Mbah Kakung telah menjadi pahlawan bagi negeri ini dan juga bagi keluarga kami, lalu di bagian mana aku telah berperan?"

Aku hanya bisa menggarisbawahi tentang "bermanfaat bagi semesta". Menjadi diri yang bermanfaat memang bukan hal mudah, tapi bukan berarti tidak bisa. Butuh kemauan untuk menjadi bermanfaat bagi yang lain. Sebenarnya, selama ini ketika kita melakukan hal yang membawa kebaikan bagi diri, keluarga, dan lingkungan, artinya kita telah menjadi pahlawan bagi diri, keluarga dan juga lingkungan. 

Menjadi pahlawan bagi diri sendiri, tentunya sudah harus bisa kita lakukan setiap saat. Menjadi pahlawan bagi keluarga, artinya juga telah bisa melakukan hal positif untuk keluarga. Tingkah laku yang baik, prestasi atau karir yang baik, pencapaian positif yang membahagiakan, pun juga secara materi yang semakin meningkat. 

Aku kembali sebagai diri dan juga seorang putri pertama dalam kelaurgaku. Menjadi anak pertama, memang sentiasa juga menjadi tolok ukur "keberhasilan" bagi adik-adik. Bersyukur, aku diberiNya kemampuan menjadi putri pertama yang selalu berharap dan berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi keluargaku tanpa kehilangan jati diriku. Saat ini, aku memang memiliki pekerjaan yang bisa dikatakan cukup baik bagiku, dan bisa mencukupi kehidupanku sendiri bahkan untuk orang tuaku. 
Di samping bakti kepada orang tua, tentu pemberian secara materi juga selalu kuupayakan untuk menyenangkan mereka. Sebesar apapun materi yang aku berikan, hal itu tidak akan pernah sepadan dengan segala apa yang telah orang tuaku berikan kepadaku sejak kecil. Setidaknya setiap orang tua akan merasa bahagia melihat anak-anaknya hidup secara layak. Kelayakan inilah yang selalu kuusahakan agar kedua orang tuaku tidak merasa khawatir dengan keberadaanku. Aku berharap bisa menjadi pahlawan bagi keluargaku, dan hal itu cukup membahagiakan. 

Dan, mengenal Kudo secara nyata memberiku tambahan materi yang tentunya ikut andil dalam upayaku melayakkan diriku di hadapan orang tuaku. Perlahan, ya...setelah aku bergabung dengan Kudo di awal Desember 2015 yang lalu, dengan hanya sedikit upaya aku telah merasakan berbagai manfaat yang luar biasa. Kemudahan yang ditawarkan Kudo, akhirnya mematahkan segala ketakutanku untuk berdagang secara online. 

Kudo memberiku solusi indah pada kekuranganku, yang tidak mudah menawarkan barang dagangan ke orang lain. Sistem Kudo yang mudah dipahami, sangat membantuku dalam melakukan penjualan. Layanan Kudo yang cepat dan tepat juga membuat pelanggan di sekitarku semakin percaya kepadaku. 

"Mbak, makasih ya...barangnya bagus sesuai dengan keterangannya. Cepat lagi. Besok mau cari barang lagi deh..." 
"Barang bagus semurah ini? Awalnya tidak percaya, tapi setelah kuterima ternyata memang asli. Besok kalau ada promo infokan lagi ya, Mbak..." 
"Mbak, makasih ya...semalam sudah nolong ngisi pulsa internet, itu tugas harus aku kirim kemarin lha ternyata kuota habis. Untung ada Kudo ya...yang cepat banget masuk pulsanya."

Siapakah yang tidak bahagia jika mendengar ucapan seperti itu dari customer?
  
Model pembayaran yang ditawarkan Kudo kepada customer, ternyata memang cukup menjadi tantangan tersendiri bagiku. Ada beberapa customer yang "menawar" dengan membayar saat mereka menerima gaji. Its ok, no problem menurutku, karena bisnis itu juga saling percaya. 

"Makasih hadiahnya ya, kok barangnya bagus-bagus? Beli dimana, sih?" 
"Makasih pulsanya ya... ini aku kok di sms Kudo?" 
"Makasih vouchernya... sering-sering ya, semoga Kudonya lancar, biar terus berbagi..." 

Senyum mereka yang menerima apa yang kuterima dari Kudo, adalah senyumku juga. Bonus yang kuterima sebagai agen, seringkali kujadikan hadiah bagi keluargaku, sahabat dan tentu customer setia. 

Penghasilanku, setelah bergabung dengan Kudo? Tentu semakin meningkatkan rasa syukurku karena diberi kesempatan mengenal Kudo. Tentunya ini membawa efek positif kepada keluargaku, terutama orang tuaku. Semakin besar transaksi maka semakin besar komisi yang aku terima dan masih ditambah bonus menarik yang selalu diberikan Kudo kepada setiap agen yang memiliki penjualan terbesar. 

Ya, mungkin aku belum sesempurna harapanku untuk menjadi pahlawan bagi keluargaku dan juga orang sekitarku. Tapi setidaknya aku akan terus berusaha menjadi layak bagi mereka. Dan, Kudo telah membantu aku, menajdi salah satu bagian untuk mewujudkan mimpiku menjadi seorang pedagang besar seperti Mbah Kakung, ya aku yakin itu. 

Sekali lagi, menjadi PAHLAWAN itu...adalah menjadi diri yang BERMANFAAT bagi diri, keluarga, sekitar dan semesta. 
*-*

#KudoIndonesia #PahlawanKeluarga


Tepat 6 bulan, akhirnya Tablet Kudo ini menjadi milikku. Alhamdulillah...










0 Comments