Dengan kekuatan bulan dan matahari yang ada di tongkat ajaib ini...aku mengubah Jazim!!!
Jeng jeng...berubah cantik! Cling... muncullah cahaya berkilauan menyilaukan seiring munculnya sosok baru yang cantik luar biasa.
Hehehe, membayangkan menjadi "penyihir" seperti cerita di buku anak-anak.

Awal aku mengenal aplikasi ini adalah sejak adanya pandemi covid19. Sebenarnya dulu pernah tahu, tapi kemudian aku uninstall. Ssetelah capek membaca, aktifitas keseharian tentu handphone adalah "teman" bermain lainnya. Lihat play store, market place, serta youtube channel yang aku butuhkan dan sukai. Menemukan aplikasi-aplikasi unik di play store, download, coba. Jika suka kulanjutkan jika tidak langsung uninstall. Termasuk game, aku tidak begitu suka main game walaupun pernah main sampai level 2500 sebuah game sederhana tapi banyak yang bilang ruwet. Bagiku, game itu cukup potensial 'melenakan' dan tentu menjadi 'bahaya' bagiku, karena bisa terbengkalai berbagai urusan karena terlalu asyik main game. Jadi, Jazim bukan gamer sejati ya...

Membaca buku juga sudah tidak bisa terus-terusan tanpa jedah, karena kondisi mata yang telah menua. Walaupun tetap saja buku ini bisa menjadi candu layaknya game bagiku. Namun porsi membaca buku waktu pandemi ini memang meningkat sangat signifikan. Buku-buku tersegel, berhasil kuselesaikan, terutama buku yang berseri semacam trilogi atau tetralogi. Makanya disela waktu tidak membaca ya main berbagai aplikasi itu.

Dan....beberapa hari terakhir ini, aku baru tahu setelah H+2 lebaran, ketika melihat beranda facebook berseliweran wajah cantik hasil Aplikasi FaceApp. Membandingkan dua foto asli dan hasil polesan aplikasi. Untuk seru-seruan memang seru banget ya. Apalagi kalau ada selebriti yang sudah makai, sudah bisa dipastikan sebentar lagi akan banyak teman-teman yang mengikuti mencobanya bahkan sebagai 'tantangan'. Hari ini aku sudah melihat beberapa teman menggunakan aplikasi itu. Seru banget kayaknya.

Sebuah Cerita 

Suatu ketika aku melihat beranda facebook, menemukan foto-foto teman di sana yang berbeda banget dari apa yang pernah kulihat saat bertemu dia secara langsung. Ya, sedikit 'mengusik' pikiran karena aku pernah bertemu langsung dengannya, berbincang, bercanda dan bahkan sangat tahu segala aktifitasnya.

"MasyaAllah dia cantik sekali." batinku.
Tapi ada yang rasanya 'mengusik' benakku, tentang kecantikan yang diupload itu. Ada selintas rasa tidak percaya bahwa dia bisa secantik itu saat ini.
"Apakah kekuatan make up dan MUA Profesional membuatnya secantik itu?"
"Ah, kamu iri, Jazim, karena tidak secantik dia." bisik batinku yang lain.
"Apa mungkin dia sudah mengubah pola makannya sehingga membuat wajahnya jadi seindah itu? kalau oplas jelas tidak mungkin." batinku lagi.

Ya, aku memang lebih percaya kepada perubahan fisik teman yang awalnya agak kurang proporsional kemudian menjadi berada pada kondisi yang sesuai dengan tinggi badannya. Bahkan aku sangat menyukai perubahan yang insyaAllah baik itu. Artinya teman tersebut, telah berupaya secara baik untuk membuat penampilan fisiknya lebih proporsional. Dia bisa berolaraga secara teratur atau mengubah pola makan yang lebih baik untuk dirinya. Dan aku sangat tahu, untuk melakukan hal seperti itu bagi orang yang sebelumnya memiliki berat badan tidak proporsional dengan tinggi badannya, adalah hal sangat tidak mudah. Nah, aku selalu bahagia menyaksikan perubahan seperti itu yang biasanya diiringi dengan kondisi wajah yang lebih menampilkan aura bahagia. Leboh cerah dan bercahaya tentunya.

Sekali lagi kembali kepada teman yang mendadak tampil dengan wajah bersih mulus tanpa celah padahal sebelumnya bisa dikatakan kusam. Apalagi jika aku sangat tahu kesehariannya bagaimana dalam merawat dirinya dan termasuk pola makan yang dia lakukan. Seperti di awal aku sampaikan, bahwa ada lintasan 'tidak percaya' atas perubahan itu. Aku pasti menyangka dia menggunakan aplikasi (memanfaatkan kecanggihan tehnologi saat ini) jika dia tidak melakukan perawatan yang tentu harganya tidak murah apalagi murahan. Tapi kenapa dalam captionnya dia malah menyampaikan hal yang benar-benar diluar perkiraanku. Intinya dia sedang tidak jujur pada 'pemirsa' dan tentunya sedang membohongi dirinya sendiri. Aku membaca semua komentar yang juga semua dibalas olehnya tentang perubahan wajahnya yang ajaib itu. Dia bilang melakukan perawatan.
OK, deal...aku diam dan percaya saja toh tidak ada urusan denganku.

Benar, dengan technologi yang berkembang saat ini seolah membawa kita bisa MENJADI SIAPA SAJA YANG KITA INGINKAN. Tentu ada banyak kisah yang telah kita ketahui kan? Di dunia menulis ada  yang namanya plagiator, pun sebenarnya di dunia bisnis lainnya. Kemajuan ini akan membawa dampak positif jika yang menggunakan juga memiliki pikiran dan tingkah laku yang baik. Juga bisa menjadi hal buruk jika dengan sengaja digunakan untuk sesuatu yang kurang baik bahkan kejahatan.

"Ah kan hanya untuk suka-suka, senang-senang, Mbak Jazim!"
Ya, senyampang digunakan secara normal suka-suka tanpa menimbulkan efek apapun pada diri sendiri dan juga orang sekitar, InsyaAllah sih baik-baik saja.

"Lagian ini dunia maya, terserah kita donk...mau ngapain."
Iya...memang hak masing-masing kok untuk melakukan suka-suka tapi tetap dengan tidak menimbulkan efek kurang baik bagi diri dan orang lain.



Sekarang mari kita bandingkan ya.

Foto pertama adalah foto biasa secara selfi dengan menggunakan kemera handphone OPPO F11 Pro. Jelas sekali detailnya ya? Ada tahi lalat, ada kantung mata bahkan tampak sedikit flek hitam dan garis senyum kan? Perhatikan bentuk wajah. Rahang yang lebih lebar dan pipi yang agak jatuh (hehehe aku sudah mendekati 50 tahun jadi ya ini wajar donk kalau wajah tidak kencang lagi). Binar matanya, garis keriput diantara alis (di atas hidung) tampak ada garisnya kan? Aku masih beryukur, pada usia sekarang garis keriput sekitar ujung mata tidak begitu tampak. Berkah diberiNya kulit  agak berminyak mungkin yang membuat kulitku tampak lebih baik pada usia ini. Sebagian besar teman seusiaku yang berkulit kering, keriput itu sangat tampak.

Foto kedua, masih menggunakan kamera yang sama tapi kupakai aplikasi bawaan HP untuk hasil foto yang lebih cantik. Aku memilih yang hasilnya menunjukkan kulit lebih halus. Di sana ada banyak pilihan sih, yang bikin tirus bahkan membuat mata lebih lebar. Tapi aku memilih satu yang untuk tampilan kulit lebih halus.
Perubahan sudah tampak kan? Dan ini kebanyakan yang digunakan oleh sebagian besar temanku yang bikin pangling. Sudah jelas tampak gak normal kan? Halusnya aneh rasanya jika diperhatikan dengan baik. Nah, foto beuaty camera bawaan handphone ini saja bisa mengecoh orang lain kan?

Jadi ingat banyak kasus kenalan di facebook atau medsos lainnya karena foto profilenya TAMPAK cantik dan tampan. Begitu bertemu...lelah jiwa jagat raya. Ini bukan sekali dua kali saja aku membaca kisah seperti ini.

Namun, banyak temanku yang menyampaikan bahwa fotonya yang cantik bagus itu efek kamera. Artinya apa? Dia sudah jujur pada orang lain dan tentu pada dirinya sendiri.

Foto ketiga dan terakhir. Aku menggunakan aplikasi MAKEUP CAMERA. MasyaAllah ya...jadi tampak lebih bagus dalam segalanya. Mata, hidung, dagu dan tentu kulit dan sentuan kosmetik sederhana.
Pertama kali menggunakan aplikasi ini setelah aku unduh, KAGET LUAR BIASA. Lha kenapa?
Tepat aku tekan tombol selfi muncullah wajahku dan mendadak ada gerakan yang membuat hidungku menyusut hahaha. Benar lho ini hahaha... coba saja kalau tidak percaya.
Ya Allah yang Maha Indah... jadi menurut aplikasi ini hidung bagus itu yang mengecil begitu ya? Kulit wajahku masyaAllah glowing sempurna gitu. Juga pipiku yang mendadak tirus atau jika memilih make up lainnya membuat pipiku lebih kelihatan cubby, tapi hidung tetap 'menyusut' itu tadi prosesnya. Hahahaha...

"Ah mbak Jazim ketinggalan deh...itu kan biasa saja, Mbak. Sejak dulu juga ada aplikasi sejenis itu kok. HP yang canggih juga sejak dulu ada gitunya bikin hidung kecil, pipi tirus alis menceng naik sebelah dan lainnya."
Iya, memang boleh saja aku dibilang kurang tahu tentang ini...aku hanya 'menikmati' proses bagaimana sih aplikasi ini bekerja. Oh ternyata begini to. Itu saja kok, tidak lebih.

Ada banyak cara kita berbahagia. Namun, alangkah indahnya jika kita juga sadar dengan apa yang kita lakukan itu tanpa ada maksud membohongi diri sendiri. Benar-benar untuk menghibur diri saja. Bermain aplikasi sejenis ini memang menyenangkan, bisa dijadikan bahan cerita dan bermain-main.

Foto di bawah ini juga kulakukan karena 'ditantang' teman-teman apakah aku bisa bermake up? Aku sedikit "ngerjain" mereka dengan menggunakan "Makeup Camera" tapi langsung kusampaikan sih, kalau dengan kekuatan bulan ajaib hahaha aku bisa berubah.
Siapapun tentu sadar dengan kolase yang kutunjukkan ini. Bagaimana mungkin dalam waktu sekejap aku bisa mengaplikasikan make up yang bermacam-macam seperti itu? Tentu dari pakaian (kerudung dan masker) yang kukenakan, semua "penipuan" itu terbuka begitu saja.

"Tapi coba deh kamu benar-benar belajar bermake up seperti di aplikasi itu. Itu kan make up sederhana saja? Kamu akan tampak lebih muda." komentar seorang teman ketika aku kirim foto ini setelah bilang habis ditantang teman untuk bermake up.
Lha malah disarankan begitu? Duh...kau kira make upan itu sesederhana membalikkan tangan? Atau semudah ngeklik aplikasi itu?




Selamat bersenang-senang, Kawan...
Menerima diri dengan penuh kesyukuran, tetap menjadi kebahagiaan yang tidak akan pernah bisa diukur dengan materi.
Bersuka ria, bersenang-senang dan bahagia adalah hak setiap kita. Jadi jangan pernah membohongi diri, orang lain apalagi sampai halu hehehe.
Mbak Jazim nih....nulis gak berguna banget? Seperti halnya bermain aplikasi kecantikan ini, aku menulis tentang ini pun sekadar untuk bersenang-senang. Balance!




0 Comments